SBY Tidak Setuju Perpanjangan Masa Pemerintahan
jpnn.com - JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku tidak setuju dengan wacana perpanjangan masa pemerintahan. Hal ini disampaikannya menyusul adanya rumor di kalangan publik yang menyebut perlu perpanjangan pemerintahan akibat gugatan uji materi yang diajukan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa di Mahkamah Konstitusi (MK), atas kemenangan capres-cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
“Saya katakan itu bukan solusi, itu bukan opsi yang baik,” tegas SBY.
Menurut Kepala Negara, justru semua pihak termasuk dirinya pribadi harus berupaya memenuhi jadwal kenegaraan yang ada, dengan menjaga regularitas demokrasi. Seharusnya, masa pemerintahannya selesai pada 20 Oktober 2014.
Ia menegaskan, pergantian kepemimpinan nasional dan pergantian pemerintahan hasil pemilu yang dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun harus tepat waktu.
"Artinya, tanggal 20 Oktober yang akan datang, saya betul-betul bisa mengakhiri tugas dan kewajiban saya memimpin negeri ini menjalankan roda pemerintahan, dan kemudian presiden baru dengan pemerintahannya bisa memulai tugas dan pengabdiannya untuk bangsa dan negara dengan dukungan kita semua,” kata SBY.
Oleh karena itu, ia meminta semua pihak mengawasi proses di MK agar berjalan adil dan tepat waktu. (flo/jpnn)
JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku tidak setuju dengan wacana perpanjangan masa pemerintahan. Hal ini disampaikannya menyusul
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PTUN Gelar Sidang Gugatan PDIP terhadap KPU Mengenai Gibran, Begini Kata Tim Hukum
- Nurul Ghufron Mangkir, Dewas KPK Tunda Persidangan Etik
- Masuk Pendataan BKN, Pemda Tak Ajukan Formasi PPPK 2024, Nasib Honorer Digantung
- PropertyGuru Indonesia Property Awards Kenalkan Kategori Baru di Tahun ke-10
- Hardiknas 2024, Ketua Komisi X DPR: Pendidikan Indonesia Masih Hadapi Tantangan Besar
- Kolonel Chandra: OPM Tembaki Tentara yang Patroli di Papua Tengah