Sebagian Biaya Rumah Sakit Pasien COVID-19 Ditanggung Pemerintah, Bagaimana Dengan yang Tidak?

Evy, yang pernah bekerja di Jakarta, kembali ke kampung halaman untuk menemani ibunya yang hidup sendiri dan memiliki penyakit diabetes dan lainnya.
Di rumah yang sama juga tinggal anak Evy, cucu, dan adik perempuannya.
"Kami semua kemudian positif terkena COVID. Saya sempat panik apalagi ketika khawatir keadaan saya, atau adik saya atau anak saya parah dan harus opname," kata Evy yang tidak dirawat di rumah sakit.
Ibu Evy kemudian dirawat setelah perjuangan mencari rumah sakit yang masih memiliki tempat tidur.
Ini terjadi sepanjang bulan Juli, ketika loud speaker masjid di desa mengumumkan berita duka cita dari minimal dua orang dalam sehari, kenang Evy.
Walau tidak keluar biaya untuk rumah sakit, Evy tetap harus membayar sendiri biaya obat-obatan kala isolasi mandiri.
"Untuk saya, adik saya, anak saya, karena tidak mendapat respon yang baik oleh puskesmas setempat, kami mengusahakan sendiri obat-obatan," kata Evy.
"Obat anti virus dibelikan oleh tante saya yang perawat di RSUD Sleman. Vitamin-vitamin kami beli sendiri."
Di tengah situasi pandemi COVID-19 yang tidak menentu sekarang ini di Indonesia, jejaring pengaman sosial pembiayaan seperti BPJS dan asuransi menjadi hal yang penting dimiliki
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Otoritas Gaza Tuduh Israel Tangkap 360 Tenaga Kesehatan
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Waduh, 2 Jarum Utuh Tertinggal di Tubuh Gladys Pascaoperasi di MRCCC Siloam Semanggi