Sebarkan Isu Hoaks Ratna Sarumpaet dan Prabowo Dipolisikan

jpnn.com, JAKARTA - Aktivis sosial Ratna Sarumpaet telah mengakui berbohong soal kabar penganiayaan terhadap dirinya yang sempat menghebohkan publik.
Namun, kabar ini telah viral di masyarakat dan banyak yang percaya karena disebarkan elite politik.
Atas hal itu, Farhat Abbas yang tergabung dalam Komunitas Pengacara Indonesia Pro Jokowi (Kopi Pojok) memolisikan 17 nama elite politik nasional dan calon presiden ke Bareskrim Polri.
Di antara 17 nama yang dilaporkan, terdapat nama Prabowo Subianto, Fadli Zon hingga Rachel Maryam.
Laporan ini sudah diterima polisi dengan nomor STTL/1007/X/2018/BARESKRIM 3 Oktober 2018.
Menurut Farhat, 17 orang itu sudah menyebarkan berita bohong mengenai penganiayaan Ratna yang merugikan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Farhat menilai, para politikus beramai-ramai memakai berita bohong Ratna untuk menjatuhkan Jokowi.
"Ini kami laporkan berkaitan dengan konspirasi dan permufakatan jahat, fitnah Ratna Sarumpaet dirinya seolah-olah dizalimi," kata Farhat di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat.
Prabowo Subianto dan Fadli Zon sempat menjenguk Ratna Sarumpaet setelah viral dugaan penganiayaan.
- Prabowo Akan Hadir dan Beri Sambutan saat Perayaan Hari Buruh di Monas
- Ketua Umum KSPSI: Presiden Prabowo Bakal Hadiri Peringatan May Day di Monas
- Survei Rumah Politik Indonesia Publik Puas dengan Kinerja Prabowo-Gibran
- Fadli Zon Resmikan Nama Jalan Haji Usmar Ismail di Kawasan Jam Gadang
- Hasan Nasbi Minta Maaf kepada Prabowo, Begini Kalimatnya
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang