Sebegini Peluang Resesi Ekonomi Indonesia di Mata Bos BRI, Catat!
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarso mengatakan probabilitas terjadi resesi di Indonesia hanya dua persen pada 2023.
Hal itu, kata Sunarso, berdasarkan analisis menggunakan pendekatan Markov Switching Dynamic Model (MSDM) dengan asumsi Amerika Serikat mengalami resesi.
“Kami membuat analisis sendiri, menggunakan MSDM, alhamdulillah potensi resesi kita hanya dua persen, mudah-mudahan benar-benar tak terjadi,” kata Sunarso dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, di Jakarta, Selasa.
MSDM digunakan karena telah terbukti akurat dalam memprediksi beberapa kejadian krisis seperti krisis finansial Asia pada 1998 dan krisis akibat pandemi COVID-19 pada 2020 lalu.
Menurut Sunarso, ekonomi Indonesia memiliki daya tahan tinggi terhadap resesi global karena kuatnya konsumsi domestik dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
Di sisi lain, optimisme dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang jadi mayoritas pembentuk perekonomian Indonesia cukup kuat.
Sunarso menjelaskan konsumsi menjadi penopang pertumbuhan pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia dengan kontribusi 51,87 persen.
Konsumsi rumah tangga harus terus diperkuat untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.
Direktur Utama (Dirut) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarso mengatakan probabilitas terjadi resesi di Indonesia hanya dua persen pada 2023.
- Kebutuhan Kini, Nanti, hingga Masa Tua Makin Mudah dengan Financial Advisory BRI Prioritas
- Lebih Aman dan Nyaman, Ini Cara Mudah Pantau Transaksi Kartu Kredit BRI di BRImo
- Cermati Perkembangan Global, BRI Lebih Fokus ke Tantangan Domestik Melalui Pemberdayaan UMKM
- 3 Tantangan Pemerintah Setelah Suku Bunga Acuan BI Naik, Wajib Bersiap!
- Catatan Lengkap Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Terbaru
- Dorong Pelaku Usaha Naik Kelas, Pertamina Gelar UMK Academy 2024