Sebelum Jatuh, Pilot Merpati Tidak Panik

Sebelum Jatuh, Pilot Merpati Tidak Panik
Sebelum Jatuh, Pilot Merpati Tidak Panik
JAKARTA -  Apa yang terjadi menjelang jatuhnya pesawat MA 60 milik Merpati Nusantara Airlines di Teluk Kaimana, Papua Barat 7 Mei lalu? Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap sedikit informasi mengenai detik-detik terakhir kecelakaan tersebut.

Dari pembacaan CVR (cockpit voice recorder), tidak terdengar adanya kepanikan di kokpit. "Tidak ada kepanikan sebelum pesawat jatuh,"  kata Ketua KNKT Tatang Kurniadi saat dihubungi, Kamis (19/5). Hal itu menguatkan dugaan bahwa pilot dan co-pilot Merpati tidak menyadari bahwa posisi pesawat sudah berbelok tajam menyentuh air laut. Namun, Tatang belum mau menyimpulkan bahwa kecelakaan yang menewaskan 27 orang itu akibat kesalahan manusia (human error).

Dia juga enggan merinci isi pembicaraan dalam kotak hitam tersebut. Sampai saat ini masih menunggu proses investigasi secara menyeluruh. Seperti diketahui, dalam sebuah pesawat terdapat dua jenis kotak hitam yaitu CVR yang bertugas merekam semua pembicaraan audio, dan FDR (flight data recorder) yang bertugas merekam segala kondisi teknis internal dan eksternal pesawat.

Ketua Subkomite Udara KNKT, Masruri meminta semua pihak bersabar menunggu penyelidikan selesai dilakukan. Lantas, berapa lama proses investigasi akan berlangsung" Masruri mengaku tidak bisa memastikan sebab hal itu tergantung dari kondisi dua kotak hitam yang diperiksa. "Tergantung seberapa parah kerusakan black box-nya. Kalau masih bagus akan semakin lebih cepat," terang Masruri.

JAKARTA -  Apa yang terjadi menjelang jatuhnya pesawat MA 60 milik Merpati Nusantara Airlines di Teluk Kaimana, Papua Barat 7 Mei lalu? Komite

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News