Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
Senin, 23 Desember 2024 – 23:58 WIB

Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Provinsi Banten mengatakan masyarakat pesisir mewaspadai potensi tsunami. Foto: Pixabay
"Tetapi sampai hari ini, saya bertanya-tanya mengapa saya yang selamat."
Lebih jauh ke selatan, sebuah kota pantai di Nagapattinam masih hancur. Kota itu kehilangan 6.000 orang, dan pemulihannya lambat.
Ravi, seorang nelayan, berusia sekitar 30 tahun saat tsunami melanda.
Ia berada di rumah orang tuanya dan nyaris tidak selamat.
Ketika dia pergi untuk mengecek apakah rumahnya masih berdiri, dia menemukan lebih dari selusin mayat di dalamnya.
"Saya takut, sangat takut."
Kebanyakan warga sudah pindah dari kota itu.
"Saudara-saudara saya menolak untuk datang ke sini. Mereka memutuskan untuk pindah sekitar satu kilometer jauhnya. Mereka mengatakan mereka tidak akan pernah kembali," kata Ravi.
Tsunami yang terjadi dua puluh tahun lalu sempat menghentikan konflik, memicu kecelakaan kereta api terburuk dalam sejarah, dan menghancurkan kehidupan jutaan orang
BERITA TERKAIT
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya