Sebuah Kisah yang Indonesia Tak Ingin Dunia Tahu
Pada 28 Agustus, aparat keamanan Indonesia menembaki para pengunjuk rasa di Kota Deiyai. Video kejadian itu diunggah di jejaring sosial dan menyebar luas.
Indonesia berdalih aparatnya bertindak untuk membela diri dan massa "mengabaikan permintaan aparat dan menyerang mereka dengan panah".
"Aparat penegak hukum berusaha membubarkan kerumunan dengan tembakan peringatan dan gas air mata tapi serangan [terhadap mereka] berlanjut," kata Kedubes RI dalam sebuah pernyataan.
Aparat penegak hukum "dipaksa untuk menembak, sesuai dengan tanggung jawab mereka dalam memulihkan ketertiban umum".
Sebuah laporan gereja dan laporan media setempat di Papua mengatakan aksi demo berubah menjadi aksi kekerasan, setelah seorang pemuda Papua ditabrak mati oleh kendaraan aparat keamanan Indonesia.
Photo: Victor Yeimo bertekad untuk terus memperjuangkan kemerdekaan Papua. Perang di wilayah Indonesia timur ini belum tampak kapan akan berakhir. (Supplied)
Victor Yeimo berharap adanya solusi damai atas konflik ini. Ia juga berharap impian kemerdekaan Papua Barat akan menjadi kenyataan di masa hidupnya.
"Setelah malam hari, akan terbit matahari di pagi hari," ujarnya.
Penduduk salah satu desa di dataran tinggi Papua, di wilayah Indonesia paling timur, kini kembali ke kampungnya dan menemukan puing-puing rumah mereka yang hangus terbakar
- Dunia Hari Ini: Presiden Prancis Turun Langsung Redam Kerusuhan di Kaledonia Baru
- Fokus Bangun SDM Anak Asli Papua, Apolos Bagau Jalin MoU dengan Kampus IPB
- Dunia Hari Ini: Penumpang Singapore Airlines Pulang ke Rumah Setelah Turbulensi Maut
- Ditinggal Komplotannya, Anggota KKB Pelaku Penembakan di Paniai Ditangkap Polisi
- KKB Bakar 12 Kios di Paniai, Proses Evakuasi Warga Diwarnai Kontak Senjata
- Dunia Hari Ini: Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas