Sebuah Kisah yang Indonesia Tak Ingin Dunia Tahu
![Sebuah Kisah yang Indonesia Tak Ingin Dunia Tahu](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2021/07/21/sebuah-kisah-yang-indonesia-tak-ingin-dunia-tahu-0ben.jpg)
Pemblokiran internet
Pecahnya aksi-aksi kekerasan baru pada bulan Agustus 2019 membuat Indonesia memutus kemampuan warga Papua untuk menyebarkan berita.
Setelah berminggu-minggu terjadi pertumpahan darah, Indonesia melakukan pemblokiran internet untuk Papua. Namun video, foto, dan laporan tertulis terus mengalir keluar.
Ketegangan merebak awal Agustus lalu ketika sekelompok mahasiswa Papua dikepung di asrama mereka di Surabaya, menyusul laporan mengenai bendera Merah Putih yang dirusak di sana.
![Sebuah Kisah yang Indonesia Tak Ingin Dunia Tahu Sebuah Kisah yang Indonesia Tak Ingin Dunia Tahu](http://www.abc.net.au/news/image/12234148-16x9-700x394.jpg)
Massa pun berkumpul dan melakukan pelecehan rasial terhadap mahasiswa Papua, termasuk menyebut mereka sebagai monyet.
Sebagai reaksi, di Papua ribuan orang, kebanyakan mahasiswa dan pelajar, turun ke jalan menuntut diakhirinya rasisme dan menuntut kemerdekaan.
Aksi-aksi damai dengan cepat berubah menjadi kekerasan, demonstran dan aparat keamanan bentrok. Kelompok-kelompok milisi sipil pun bergabung dalam aksi konflik ini.
Indonesia mengerahkan 6.000 polisi dan tentara ke Papua Barat dan Papua untuk memadamkan kerusuhan.
Penduduk salah satu desa di dataran tinggi Papua, di wilayah Indonesia paling timur, kini kembali ke kampungnya dan menemukan puing-puing rumah mereka yang hangus terbakar
- Siapkan Talenta Muda Digital di Tanah Papua, TechDay 2024 Hadir di Kota Sorong
- ABK Asal NTT dan 9 WNA China Terombang-ambing di Laut Australia hingga ke Sukabumi
- Dunia Hari Ini: Pria Australia Diancam 12 Tahun Penjara di Bali
- Dunia Hari Ini: Australia Akan Mempersulit Orang yang Suka Gonta-ganti Visa
- Gelar Workshop di Jayapura, Fesbul Terus Mendukung Kemajuan Sineas Lokal
- Dunia Hari Ini: Lukisan Raja Charles Jadi Serangan Aktivis Pencinta Hewan