Segera Bangun TAJ Mall dan Kolam Renang Tertinggi di Dunia
Rabu, 16 Maret 2011 – 08:08 WIB
Tapi, tentu tantangan berat juga menghadang mimpi Jordania menjadikan Amman sebagai Singapura baru. Kestabilan politik regional tentu yang utama. "Percuma juga kalau Jordania aman tapi negara-negara sekitarnya kacau terus. Tak ada yang mau ke sini, baik investor maupun turis," kata Munir.
Perekonomian Jordania juga masih gonjang-ganjing. Selain terbelit utang, mereka harus berhadapan dengan tingginya angka pengangguran dan kemiskinan. Belum lagi beban subsidi.
Yang mungkin lebih mikro dari itu tapi tak kalah penting adalah ancaman keruwetan sistem transportasi. Jordania adalah "negara mobil". Karena jeleknya transportasi umum di negara itu, warga rata-rata memilih kendaraan pribadi atau menggunakan taksi.
Karena itu, pada jam-jam sibuk, kemacetan mengular di berbagai belahan kota yang berdiri di atas 19 jabal alias bukit itu. Terutama di jalan-jalan non-tol di bagian kota lama. Dekat Masjid King Hussein, misalnya. Itu masih ditambah kebiasaan parkir sembarangan warga.
Guncangan revolusi di kawasan Arab dan kesulitan ekonomi tak menghentikan langkah Raja Jordania Abdullah II untuk menjadikan Amman sebagai ibu kota
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor