Sehari Penuh Belajar Pendidikan Karakter

Sehari Penuh Belajar Pendidikan Karakter
Guru mengajar di kelas. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Dengan pemberlakuan program ini, otomatis guru dituntut untuk bisa menguasai materi yang ada.

Hal ini, kata dia, tidaklah sulit mengingat guru hanya diminta lebih mengedepankan aktivitas anak didik.

”Sekolah harus kreatif. Tujuan kita membangun management berbasis sekolah. Sekolah kita beri otoritas penuh,” ujarnya.

Pada tahap awal, ditargetkan 1500 sekolah siap terlibat pada implementasi program ini. Kesiapan ini dinilai dari penerapan belajar mengajar di sekolah.

Seperti, sekolah sudah menerapkan proses belajar mengajar selama 8 jam. Lalu, proses belajar di sekolah lima hari dalam satu minggu.

”Memang masih ada kendala di lapangan. ada sekolah yang masih shift-shift-an. Ada pula yang fasilitas kurang memadai. Karenanya, ini tidak kita paksakan secara serempak langsung. Bertahap,”tuturnya.

Muhadjir mengatakan, sejumlah kabupaten/kota sudah mengajukan menjadi relawan.

Beberapa diantaranya Kabupaten Siak (Riau), Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bantaeng.

Mulai semester depan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mengalokasikan waktu sehari penuh untuk pembelajaran pendidikan karakter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News