Seimbangkan Rasa Malas dan Produktif

Seimbangkan Rasa Malas dan Produktif
Seimbangkan Rasa Malas dan Produktif
NAMA Dewi Lestari sempat melambung ketika dia muncul dengan karya novel Supernova: Kesatria Putri dan Bintang Jatuh pada 2001. Lama tak terdengar kabarnya, apa kira-kira kesibukan mantan salah seorang personel Rida Sita Dewi itu kini? Berikut wawancara dengan perempuan multitalenta tersebut di sela-sela peluncuran karya terbarunya, Recto Verso.

 

Senyum simpul menggantung manis di wajah perempuan kelahiran Bandung, 20 Januari 1976, itu. Ketika bertemu di kompleks perkantoran Mega Kuningan, Jakarta, akhir pekan ini, Dewi terlihat lebih fresh dengan gaya rambut dan tampilan feminin.

Kesan pertama yang melekat ketika bertegur sapa dengan Dewi Lestari adalah keakraban. Dee, panggilan akrab Dewi, memang sudah menjadi sosok yang lekat di benak penggemar musik dan penggila novel science fiction. Momentum yang membuatnya populer adalah ketika wanita yang sudah dikenal sebagai penyanyi itu justru muncul dengan novel berjudul Supernova: Kesatria Putri dan Bintang Jatuh.

Berturut-turut setelahnya, sederet karya baru lahir dari buah kreativitas Dee. Namun, menjelang akhir 2006, namanya mulai jarang terdengar. Selain beberapa buku, karya dalam bentuk lagu tak kunjung muncul. ”Aku nggak menghilang, hanya sedang sibuk mengumpulkan ide-ide baru,” kelitnya menanggapi hal itu.

Sebagai bukti, perempuan yang baru saja bercerai dengan penyanyi Marcell itu lantas menunjukkan karyanya yang paling gres dan menawarkan konsep seni baru. Berjudul Recto Verso, karya tersebut merupakan kumpulan sebelas cerita pendek dalam bentuk buku dan sebelas lagu dalam sebuah CD. Dua karya yang dijual terpisah itu dirancang memiliki judul, tema, dan konsep sama dan saling melengkapi. ”Saya menjamin keistimewaan dan keotentikan ide di dalam dua karya yang saling melengkapi itu,” ujarnya berpromosi.

Dee mengaku, lahirnya Recto Verso tak terjadi dengan instan. Salah satu hal yang membuatnya kembali produktif adalah konsep hidup baru yang kini tengah dijalaninya. Setidaknya, dia menyebutkan ada dua hal mendasar yang membuatnya terdorong untuk mampu berkarya dalam tempo relatif singkat.

Pertama, kata Dee, adalah kehadiran sang putra Keenan Avalovita Kirana. Sang buah hati itu adalah inspirasi bagi kehidupan seninya. Demi kecintaannya kepada Keenan, Dee rela mengambil langkah terbesar dalam hidupnya. Memutuskan untuk meninggalkan Bandung dan menetap di ibu kota Jakarta.

NAMA Dewi Lestari sempat melambung ketika dia muncul dengan karya novel Supernova: Kesatria Putri dan Bintang Jatuh pada 2001. Lama tak terdengar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News