Sejak Kasus Sate Beracun Ramai, Ada Sosok yang Menghilang, Nomornya Mati

Sejak Kasus Sate Beracun Ramai, Ada Sosok yang Menghilang, Nomornya Mati
Nani Apriliani Nurjaman. Foto: DWI AGUS/RADAR JOGJA

Kepada penyidik, Nani mengaku tak mengetahui detail sosok R. Baik alamat tinggal hingga profesi sehari-hari, meski R adalah pelanggan Nani di sebuah salon di kawasan Jalan Veteran, Pandeyan Umbulharjo Kota Yogyakarta.

“R masih didalami, karena belum diketahui keberadaannya. Masih kami pantau agar bisa ditemukan. Nomer handphonenya juga sudah mati sejak Sabtu (1/5), semenjak booming nomor kontaknya sudah mati,” ujarnya.

Nani juga mengaku kerap curhat kepada R. Terutama saat bertemu di salon tempatnya bekerja. Hingga akhirnya muncul ide sate maut. Tujuannya hanya untuk memberi efek jera kepada sosok berinisial T.

Namun, penyidik tak sepenuhnya percaya atas cerita Nani.

Ngadi memastikan upaya pencarian terhadap sosok R akan terus berlangsung guna mengantisipasi sosok R hanya alibi atas kasus yang menjerat Nani.

“Bisa jadi R tokoh fiktif biar (hukuman) ringan, tetapi masih kami pelajari. Nomor kontak (milik R) sudah kami dapatkan, tetapi sudah mati. Kalau mati akses data kan kesulitan,” katanya.

Upaya penyidikan juga akan menyasar penjual kalium sianida. Diketahui bahwa Nani memesan sodium sianida melalui e-commerce. Toko penjual tersebut beralamatkan Jakarta.

Pesanan racun ini diterima oleh Nani akhir Maret. Pesanan datang dalam jumlah 250 gram. Harga pembelian total sebesar Rp 224.540. Total pembayaran tersebut sudah termasuk pengiriman.

Nani tersangka kasus sate beracun kini sudah didampingi penasehat hukum dan makin terbuka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News