Sejarah Masuknya Orang Tionghoa ke Jakarta (3)

Sejarah Masuknya Orang Tionghoa ke Jakarta (3)
Naskah Phoa Kian Sioe yang bertajuk Sedjarahnya Souw Beng Kong. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com

Kekuatan tentara Sultan Agung yang menyerang dari bagian Timur ada sangat kuat. Akhirnya pemerintah Belanda berhasil juga menyewa orang-orang yang disuruh nyelusup ke dalam tentara Sultan Banten dan Sultan Agung.

Dan dari dalam, orang sewaan itu membokong tentaranya kedua Sultan tersebut. Persediaan bahan-bahan makanan kepunyaan Sultan Banten dan Sultan Agung dibakar musnah.

Hingga Belanda hanya tinggal berhdapan dengan satu musuh, yaitu tentara Inggris yang menyerang dari sebelah lautan.

Mujur bagi pemerintah Belanda, karena sewaktu Inggris sedang melakukan serangannya dengan hebat, kapal-kapal perang Belanda dari Maluku tiba di perairan Batavia. Dan satu persatu kapal perang Inggris dapat dimusnahkan.

Beng Kong Galau

Sejurus waktu, hura-hara di Batavia selesai. Souw Beng Kong, tangan kanan Gubernur Jenderal VOC Jan Pieterszoon Coen yang merasa tak enak hati, menyampaikan niatnya untuk mudik ke Tiongkok.

"Anggota-anggota Raad van Indie beserta Gouverneur Generaal Jan Pieterszoon Coen telah mengadakan rapat untuk mengambil keputusan apakah permintaan Souw Beng Kong untuk pulang ke Tiongkok dapat dikabulkan," tulis Phoa Kian Sioe.

Batavia, 3 Juli 1626. Souw Beng Kong meninggalkan pulau Jawa dengan kapal de Swaen.

TEMPO hari telah dikisahkan dua serial berturut-turut tentang sejarah kedatangan orang Tionghoa ke Jakarta, yang dulu bernama Batavia. Ini lanjutannya…

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News