Sejarah Masuknya Orang Tionghoa ke Jakarta (4/habis)

Sejarah Masuknya Orang Tionghoa ke Jakarta (4/habis)
Makam Souw Beng Kong, orang Tionghoa pertama yang sangat berpengaruh di Jakarta. Foto Repro: Wenri Wanhar/JPNN.com

14 Maret 1639. Souw Beng Kong menumpang kapal Brouckoort milik Belanda dari Taiwan ke Batavia.

Sesampai di Batavia, meski kedudukannya sebagai anggota College van Schepenen sudah digantikan Phoa Beng Gan, jasa-jasanya masih dikenang VOC.

VOC mengangkat Beng Kong menjadi Ketua Boedelkamer yang baru saja didirikan.

Boedelkamer ini mengurus harta benda orang-orang Tionghoa kaya raya yang tidak punya ahli waris.

Padahal, waktu itu Souw Beng Kong sudah tua. Badan sudah lemah. Kuping rada budek.

Oiya, sekadar mengingatkan tulisan ini bersumber dari tulisan Phoa Kian Sioe yang berjudul Sedjarahnja Souw Beng Kong.

Di awal naskah yang terbit pada medio 1950 ini, Phoa Kian Siaoe menulis, kisah ini bersumber, "dari tjatatan2 jang tersimpan oleh orang2 jang usianja djauh lebih tua dari saja. Djuga tjatatan2 dari Kongkoan…"

Phoa Kian Siaoe, sebagaimana disebutkan N.V Penerbit dan Pertjetakan Reporter, Djakarta yang mempublikasi tulisan ini, adalah, "anak Djakarta, jang mempunjai hubungan rapat dengan orang-orang terkemuka di zaman dahulu kala."

INILAH babak penghabisan dari rangkaian empat tulisan bersambung sejarah awal kedatangan orang Tionghoa ke Jakarta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News