Sejarah Ponpes Al Mukmin Ngruki, dahulu Menentang Pancasila, kini Kibarkan Sang Dwiwarna

Sejarah Ponpes Al Mukmin Ngruki, dahulu Menentang Pancasila, kini Kibarkan Sang Dwiwarna
Menko PMK Muhadjir Effendy menjadi inspektur pada upacara HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sidoharjo, Jawa Tengah, Rabu (17/8). Foto: Romensy Agustino/JPNN.com

Alumnus lain dari Ponpes Ngruki yang kondang ialah Ali Gufron alias Muklas, terpidana mati Bom Bali I. Ada pula Arif Sunarno alias Ustaz Daud Zulkarnaen, lulusan Ponpes Ngruki yang akhirnya menjadi panglima Laskar Jamaah Islamiyah.

Namun, 17 Agustus 2022 pagi suasana Ponpes Al Mukmin Ngruki terlihat beda. Ada upacara bendera dalam rangka HUT ke-77 RI di ponpes yang telah berusia setengah abad itu.

Tiga santri Ponpes Al Mukmin menjadi petugas pengibar Sang Dwiwarna.

Komandan upacaranya pun ustaz muda lulusan Pesantren Ngruki, yakni Muhajirin (19).

Ustaz Ba'asyir menyebut upacara itu merupakan wujud syukur seluruh pesantrennya kepada Allah.

"Jadi, memang kewajiban kita ini, apa saja yang dikaruniakan oleh Allah harus kita balas dengan syukur, diwujudkan dengan upacara," ujar Ustaz Ba'asyir setelah mengikuti seremoni yang digelar di lapangan Ponpes Al Mukmin Ngruki itu.

Pria sepuh kelahiran Jombang, 17 Agustus 1938, itu menuturkan upacara HUT RI tersebut digagas para lulusan Ponpes Ngruki.

"Ini sebenarnya bukan usaha pondok, tetapi usaha alumni," tuturnya.

Ponpes Ngruki yang didirikan Abu Bakar Ba'asyir cum suis menjadi sorotan karena untuk kali pertama menggelar upacara bendera dalam rangka HUT Kemerdekaan RI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News