Sejumlah Maskapai Alihkan Rute Penerbangan Agar Tidak Lewati Irak dan Iran

Diketahui sejumlah penerbangan internasional lainnya, seperti Emirates, Etihad dan Qatar Airways yang terbang dari Australia berhenti di Timur Tengah dan melewati wilayah udara Irak dan Iran.
Banyak dari maskapai tersebut mengatakan mereka akan mengalihkan rute atau membatalkan sama sekali karena situasi yang memburuk di sana.

(ABC News)
Pilot Amerika dilarang terbang di wilayah udara Timur Tengah
Hari Rabu, Administrasi Penerbangan Sipil Amerika Serikat (FAA) mengumumkan larangan pilot dan pesawat AS untuk terbang di wilayah udara Irak, Iran dan sebagian wilayah Teluk Persia.
Larangan itu sebagai bentuk tindakan berjaga-jaga mencegah kemungkinan pesawat komersial diidentifikasi sebagai pesawat yang terlibat dalam konflik senjata.
External Link: @FAANews tweet: #FAA Statement: #NOTAMs issued outlining flight restrictions that prohibit U.S. civil aviation operators from operating in the airspace over Iraq, Iran, and the waters of the Persian Gulf and the Gulf of Oman.
Otoritas Penerbangan Sipil Australia (CASA) tidak memiliki aturan seperti FAA, sehingga mereka tidak mengeluarkan larangan maskapai untuk terbang di daerah tertentu.
CASA mengatakan terserah kepada masing-masing maskapai untuk memutuskan apakah akan terbang di kawasan tersebut.
Dengan situasi di Timur Tengah semakin memanas, menyusul terbunuhnya jenderal Iran dan serangan rudal Iran ke Irak, rute penerbangan intternasional yang melewati dua negara tersebut akan diubah oleh beberapa maskapai
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok Avtur Penerbangan Haji 2025 Aman
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- BNI Emirates Travel Fair 2025 Hadir Dengan Berbagai Penawaran Menarik
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya