Sejumlah Media Barat Dinilai Salah Memahami Dokumen Polisi Xinjiang

“Nah, yang dilakukan saat ini adalah kebijakan yang ketiga yakni berbasis pada pendidikan yang oleh media barat disebut camp konsentrasi."
"Padahal, itu adalah sekolah vokasi atau pusat reedukasi yang didalamnya ada peningkatan kemampuan bahasa nasionalis China dan peningkatan kemampuan skillnya,” tutur Novi.
Novi lebih lanjut mengatakan bahwa mereka yang masuk dalam pusat reedukasi ini adalah yang melakukan pelanggaran dalam hukum di China yang dibagi menjadi dua kategorisasi.
Yakni, pelanggaran berat dan ringan.
Pelanggaran berat terbukti melakukan aksi-aksi terorisme, maka akan diberikan hukuman terlebih dahulu.
Setelahnya baru dimasukan ke pusat reedukasi.
Sementara, untuk mereka yang melakukan pelanggaran ringan tidak ada hukuman.
“Mereka langsung dimasukan ke pusat reedukasi,” ucapnya.
Penulis buku Islam di China Novi Basuki menilai sejumlah media barat telah salah dalam memahami dokumen polisi Xinjiang.
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit