Sejumlah Pastor di Australia Terima Tunjangan Untuk Pekerja, Gereja Minta Bagian
"Pengetatan aturan sangat ditunggu-tunggu, bukan hanya untuk para pastor ini, tetapi bagi pekerja pada umumnya," ujarnya.
Ombudsman hubungan ketenagakerjaan Fair Work, yang mengelola aturan program JobKeeper, menyatakan ilegal bagi majikan untuk memaksa pekerjanya untuk menyetor sebagian tunjangan ke majikan. Praktik ini sering juga disebut sebagai "cashback".
Dalam surat yang diperoleh ABC, tidak ada pertanda pihak gereja secara eksplisit memaksa para pastornya untuk memberikan sumbangan dari uang tunjangan pemerintah.
Menteri Perbendaharaan Negara (Treasurer) Josh Frydenberg menolak diwawancarai ABC dan hanya memberi pernyataan, "Bukan pada tempatnya pemerintah mendikte atau mengarahkan rakyat Australia mengenai cara membelanjakan pendapatan mereka."
Photo: Keuskupan Parramatta meminta para pastornya agar menyisihkan sebagian tunjangan pekerja yang mereka terima dari pemerintah melalui progam JobKeeper. (Supplied by St Patrick's Cathedral, Parramatta)
ABC memastikan sebanyak 41 pastor di Keuskupan Parramatta saat ini menerima tunjangan JobKeeper.
Mereka menerima penghasilan $3.000 sebulan atau hampir dua kali dari gaji bulanan mereka sebesar $1.590.
"Sejumlah pastor menyebut hal ini sebagai rejeki nomplok," kata pegawai senior Gereja Katolik yang tak bersedia disebutkan namanya.
Gereja Katolik meminta para pastor yang menerima tunjangan JobKeeper bagi pekerja terdampak COVID-19 di Australia, agar menyumbangkan sebagian uang tersebut kepada pihak gereja
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka