Sejumlah Warga Indonesia di Australia Merasa 'Tidak Nyaman' Mendukung Palestina

Polisi mengatakan sekitar 6.000 warga mengikuti unjuk rasa yang diawasi ketat oleh ratusan petugas keamanan.
Warga Adelaide menunjukkan solidaritas mereka
Ribuan warga juga melakukan aksi solidaritas di pusat kota Adelaide untuk mengekspresikan perasaan mereka kepada warga Palestina yang terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka di Gaza.
Para pemimpin komunitas dalam unjuk rasa menyerukan agar aksinya dilakukan secara damai, meski mengutuk kekerasan Israel terhadap warga sipil.
Imad Mahmoud dari organisasi Australian Friends of Palestine Adelaide meminta Pemerintah Australia untuk berhenti terlibat dalam menghadapi kekerasan Israel terhadap Palestina.
"Kepada para pemimpin Australia, kalau tidak ada penjajahan, maka tidak akan ada kekerasan dan Anda pasti tahu itu," ujar Imad.
"Jika tidak ada penindasan setiap harinya, pasti tidak akan ada kekerasan dan Anda pasti tahu itu."
"Jangan memilih-miliih dalam menyampaikan solidaritas kepada warga sipil yang tidak bersalah."
Pembicara lainnya dalam unjuk rasa tersebut juga meminta agar pemimpin Israel diboikot dan agar mengakhiri warga Palesina yang seringkali tidak dianggap dalam media dan kebijakan internasional.
Sejumlah warga Indonesia ikut serta aksi solidaritas untuk Palestina yang digelar di Melbourne, Minggu kemarin
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Hidayat Nur Wahid Serukan Konsistensi Perjuangkan Palestina Merdeka di Milad ke-23 PKS
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan