Sekarang Impor Susah, Pemerintah Harus Mulai Berpikir Swasembada Daging

Sekarang Impor Susah, Pemerintah Harus Mulai Berpikir Swasembada Daging
Anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, Andi Akmal Pasluddin. Foto: Humas FPKS DPR RI

Legislator asal Sulawesi Salatan II ini mengatakan kebutuhan akan daging, selain dari sapi dan kerbau, daging ayam juga dapat sebagai pengganti dalam keadaan mendesak seperti saat ini.

Kini, dampak ekonomi akibat corona (COVID-19), menjadi pukulan bagi para peternak ayam yang ada di Jawa Barat. Pasalnya, hasil panen ayam melimpah sedangkan permintaan berkurang sehingga harga jual ayam dari kandang merosot tajam.

Harga ayam dari kandang per tanggal 3 April 2020 berkisar antara Rp 5.500-Rp 8.000 per kilogram di wilayah Pulau Jawa (Sumber data: Pinsar)

Anggota DPR ini memberikan saran kepada bulog, agar konsentrasinya dapat dialihkan lebih banyak pada mengatasi permasalahan peternak ayam yang sangat terpukul akibat ancaman peternak rakyat menghadapi gulung tikar yang akan diikuti gelombang PHK secara besar, diperkirakan mencapai 12 juta karyawan.

"Saya harap Bulog, Kementerian Pertanian, Kementeraian Perdagangan dan Menko Perekonomian dapat hadir pada solusi-solusi yang langsung pada keluarga rakyat Indonesia. Tidak dapatnya impor daging dari luar negeri ini harus mampu diubah menjadi kesempatan membesarkan peternak local," kata Andi Akmal.(fri/jpnn)

Pemerintah harus mulai berpikir swasembada daging atau memenuhi kebutuhan daging dari dalam negeri.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News