Sekarga dan APG Diminta Jangan Korbankan Hak Konsumen

Sekarga dan APG Diminta Jangan Korbankan Hak Konsumen
Pesawat Garuda Indonesia. Ilustrasi Foto: Jawa Pos Group/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Serikat Karyawan (Sekarga) dan Asosiasi Pilot Garuda (APG) mengancam industrial action terkait dengan keputusan RUPSLB, yang dinilai tidak memberikan harapan perbaikan bagi kondisi maskapai Garuda Indonesia.

Dalam RUPSLB 2018 sendiri, tuntutan Sekarga dan APG sebenarnya telah diakomodir dengan adanya penghapusan satu posisi direksi, yaitu Direktur Produksi yang dijabat oleh Puji Nur Handayani, sehingga jumlah direksi Garuda sekarang hanya delapan.

Direktur Operasi dan Direktur Teknik sendiri sudah diangkat melalui RUPS.

Menyikapi hal tersebut, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo meminta Sekarga dan APG untuk menghormati keputusan pemegang saham.

Keputusan RUPSLB juga memperbaiki struktur organisasi agar efisien. Misalnya dengan menghapus jabatan Direktur Produksi.

"Jadi nilai efiensi yang dimaksud APG di mana? Malah strukturnya jadi kita kurangin. Kita harapkan karyawan juga memahami bahwa kita serius untuk menangani Garuda. Untuk transformasi, tidak hanya finansial ya, operasinya juga sama," jelasnya.

Gatot menegaskan, upaya pengurangan posisi dalam struktur organisasi dan keputusan lain dalam RUPSLB juga mempertimbangkan persaingan di dunia aviasi.

"Jadi, pesaingnya sudah banyak ini. Kalau kita tetap seperti ini, kita tidak akan bisa survive," ucapnya.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo meminta Sekarga dan APG untuk menghormati keputusan pemegang saham.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News