Sekelompok Wanita di Meksiko Gelar Ritual Menikahi Pohon

Sekelompok Wanita di Meksiko Gelar Ritual Menikahi Pohon
Seorang perempuan Meksiko mencium "pasangan" pohonnya. Foto: Huffingtonpost

jpnn.com, MEKSIKO - Sekelompok wanita di Oaxaca, Meksiko, baru-baru ini mengadakan upacara pernikahan yang tak lazim. Semua pengantin pria dalam pernikahan itu adalah pohon. Layaknya pernikahan, terdapat ritual untuk mensahkan mereka sebagai pasangan.

Pernikahan massal yang digelar aktivis lingkungan hidup itu, bermaksud menarik perhatian publik terhadap isu pada pembalakan liar. Sebagai wilayah yang sepertiganya hutan, Meksiko memiliki masalah serius dengan pembalakan liar.

Seorang pengantin yang benama Dolores Leycigi mengatakan, upacara tersebut merupakan perlawanan serius terhadap kejahatan lingkungan dan upaya menyelamatkan masa depan planet ini.

"Menikahi pohon adalah cara kami melakukan demonstrasi. Kami ingin menyampaikan pesan bahwa manusia harus berhenti menjarah bumi setiap hari, setiap menit dan setiap detik," katanya seperti dikutip dari Huffingtonpost, Kamis (8/3). 

Kendati perkawinan tersebut tidak mengikat secara hukum, namun seorang pengantin wanita Andrea Tanat mengatakan, hubungannya dengan pohon memerlukan komitmen serius.

"Saya memikirkan berapa banyak dari kita yang telah merusak alam, jadi saya memutuskan untuk datang dan menikah, tidak hanya dengan pohon ini, tapi juga dengan alam," kata Andrea.

Kampanye "menikahlah dengan pohon" dimulai dengan ritual memberi ucapan terima kasih kepada bumi yang dilakukan oleh organisasi "Bedani". Menurut seorang pemerhati lingkungan hidup Richard Torres, kampanye ini diambil dari kebiasaan suku Inca. Dalam tradisi mereka, wanita dan pria yang akan menikah diminta memberikan komitmen menjaga tumbuhan dalam ritual yang dipimpin tetua suku. (mg9/jpnn)


Menghadapi isu pembalakan liar, aktivis lingkungan hidup Meksiko menggelar kampanye menikahi pohon. Upaya melindungi bumi dari kerakusan manusia.


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News