Sekjen Kemnaker Ungkap Berbagai Isu Mencuat di Rakornas Program Ketenagakerjaan

Sekjen Kemnaker Ungkap Berbagai Isu Mencuat di Rakornas Program Ketenagakerjaan
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi saat menutup Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Program Ketenagakerjaan 2024 yang berlangsung di Yogyakarta, Rabu (31/1). Foto: Dokumentasi Humas Kemnaker

jpnn.com, YOGYAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi menutup Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Program Ketenagakerjaan 2024 yang berlangsung di Yogyakarta, Rabu (31/1).

Pada Rakornas yang mengangkat tema 'Mempercepat Transformasi Pembangunan Ketenagakerjaan yang inklusif dan Berkelanjutan' dan terbagi dalam sesi diskusi panel pertama, panel kedua dan sesi breakout room itu muncul berbagai isu muncul.

Di sesi pertama, di antaranya muncul isu pembangunan ketenagakerjaan merupakan bagian dari transformasi ekonomi.

Salah satunya dilakukan melalui pelatihan vokasi yang didesain secara adaptif, agile, mengikuti perkembangan terkini serta tidak hanya pada kuantitas namun juga kualitas.

"Isu lainnya, yakni program dekonsentrasi atau tugas pembantuan dilakukan untuk memastikan kesetaraan antara pusat dan daerah. Karena itu, perlunya memastikan integrasi dalam perencanaan pembangunan," kata Sekjen Anwar Sanusi.

Isu di sesi kedua, lanjut dia, antara lain pentingnya untuk memastikan bahwa transformasi Balai Latihan Kerja (BLK) berjalan dengan baik.

Hal ini dimulai dari redesain pelatihan hingga penyesuaian pelatihan dengan potensi daerah sehingga meningkatkan angka kebekerjaan hasil pelatihan.

"Isu lain yang mencuat, yaitu tahun 2024 dana dekonsentrasi dalam pengujian K3 melibatkan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai K3. Karena itu, diharapkan kepada dinas meningkatkan kolaborasi dengan UPTD," terangnya.

Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi mengungkapkan berbagai isu mencuat di Rakornas Program Ketenagakerjaan, simak selengkapnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News