Sekolah Dibuka Lagi, Siapa yang Bisa Jamin Risiko Pandemi?

 Sekolah Dibuka Lagi, Siapa yang Bisa Jamin Risiko Pandemi?
Ilustrasi belajar di rumah. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih mempertanyakan rencana pemerintah membuka kembali sekolah mulai Juli 2020 mendatang.

“Kita semua ingin kembali normal, tetapi apakah ada jaminan risiko pandemi tidak akan muncul kembali sebagai gelombang kedua?” katanya dalam siaran pers, Sabtu (16/5).

Politikus PKS itu secara khusus meminta kejelasan soal kondisi pandemi Covid-19 yang di Indonesia sudah berjalan dua bulan lebih terhitung sejak 2 Maret, saat pasien pertama terkonfirmasi positif virus SARS-Cov-2 itu.

“Apakah sudah ada tanda-tanda kurva pandemi mencapai puncak, karena setelah lewat puncak, baru mulai menurun grafisnya,” ungkap Fikri.

Dia mengatakan, menurut perhitungan ahli epidemiologi, setiap periode wabah atau pandemi akan selalu membentuk kurva, di mana ada fase menanjak kemudian mencapai puncak dan akhirnya menurun.

“Harapannya adalah kurva berbentuk melandai, artinya puncak wabah tidak terlalu tinggi atau jumlah korban tidak terlalu besar,” imbuh Fikri.

Dia mengingatkan yang mesti dilakukan pemerintah saat ini adalah mengevaluasi kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang belakangan mulai dikendurkan.

Fikri mengatakan bisa dilihat sekarang ada pembukaan transportasi umum, kemudian bandara penumpang menumpuk, dan masyarakat mulai memadati mal jelang Lebaran. "Apakah kita yakin Juli akan selesai wabah ini, atau malah meningkat lagi?” ujarnya.

Pemerintah pusat berencana membuka kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah mulai Juli 2020 mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News