Sekolah Inklusi Belum Maksimal

Sekolah Inklusi Belum Maksimal
Sekolah Inklusi Belum Maksimal

BEKASI TIMUR – Sekolah untuk pelajar berkebutuhan khusus (inklusi) yang diselenggarakan pemerintah Kota Bekasi belum optimal. Sejak diselenggarakan 2009 lalu hingga kini, pembukaan kelas inklusi tidak dibarengi dengan pembinaan sumber daya manusia pengajarnya.
 
Pengamat pendidikan Kota Bekasi, Harun Alrasyid mengatakan, seharusnya, dengan pertumbuhan penduduk Kota Bekasi yang terus meningkat, pertumbuhan sekolah inklusi seharusnya ikut bertambah. Sementara sekolah inklusi yang diselenggarakan Pemkot Bekasi keberadaannya belum maksimal.

’’Hal ini sangat berbanding terbalik dengan sekolah inklusi yang dikelola oleh swasta, mereka sedikit lebih baik dari segi sarana dan prasarananya hingga kepada SDM-nya,” kata Harun.

Menurut Harun, sekolah inklusi yang diselenggarakan pemerintah membutuhkan SDM dan pendanaan yang memadai serta faktor lingkungan untuk mendukung keberadaannya.

’’Gurunya harus dididik secara khusus, fasilitasnya pun harus berbeda dari sekolah umumnya,” jelasnya.

Dia berharap, pemerintah, baik pusat dan daerah serius dalam mendirikan sekolah inklusi. Khusus untuk peningkatan kualitas guru di sekolah inklusi, kata dia harus dilakukan dengan memberikan pelatihan-pelatihan secara bertahap.
 
Terpisah, Ketua Persatuan Penyandang Cacat Indonesia (PPCI) Kota Bekasi, Noerman pun mengatakan sekolah inklusi di Kota Bekasi memang belum ideal. Mulai dari kelengkapan sarana pendukungnya maupun kelengkapan SDM yang dimilikinya.

Kata dia, jika Pemkot Bekasi benar-benar serius menyediakan fasilitas pendidikan bagi para penyandang inklusi, maka Pemkot Bekasi beserta jajarannya harus benar-benar memenuhi aspek pendukungnya.

’’Karena kebutuhan pendidikan para penyandang inklusi sangat berbeda dengan mereka yang menempuh pendidikan formal lainnya, bahkan kalau bisa guru-gurunya pun diberikan pendidikan khusus,” harap Noerman.
 
Data Dinas Pendidikan Kota Bekasi untuk sekolah inklusi sendiri terdapat di SDN Jatimekar 1, SDN Bantargebang 4, SDN Kalibaru 3, SDN Jatiwaringin 3, SDS Iqro Pondokgede, SDS YPI 45 dan SMP YPI 45. (gir)


BEKASI TIMUR – Sekolah untuk pelajar berkebutuhan khusus (inklusi) yang diselenggarakan pemerintah Kota Bekasi belum optimal. Sejak diselenggarakan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News