Sekolah Mosintuwu Rajut Perdamaian di Poso

Dia sudah tiga bulan hidup dengan makanan seadanya di hutan ketika berjumpa dengan milisi tersebut.
Mereka berhasil selamat, menurut Martince, gara-gara anting-anting putrinya, yang berbentuk salib.
"Itulah yang menyelamatkan kami," ujarnya. "Saya kira mereka itu kelompok Kristen, karena mereka tidak membunuh kami."

Konflik sosial terjadi di tempat lain di Indonesia menyusul pengunduran diri Presiden Suharto saat itu. Tapi konflik di Poso yang paling lama, hingga 2007.
Sejak itu, Poso dikenal jadi sarang terorisme. Pendukung ISIS di sini termasuk yang pertama menyatakan dukungannya.
Martince saat ini giat dalam upaya memerangi kebencian. Dia memimpin sekolah perempuan Mosintuwu yang berupaya mempertemukan umat Muslim, Hindu, dan Kristen.
Kini lembaga tersebut mengelola pasar lokal yang terbuka bagi wanita dari semua agama.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan