Sekolah Negeri Masih Dua Shift, Batam Belum Bisa Terapkan Full Day School

Sekolah Negeri Masih Dua Shift, Batam Belum Bisa Terapkan Full Day School
Muslim Bidin (kanan). Foto: dokumen JPNN

"Kalau tidak akan banyak yang tak sekolah, karena ke swasta mereka beralasan mahal," sebut pria 59 tahun ini.

Pemerintah sendiri juga tidak tutup mata terhadap sekolah swasta. Pihaknya juga memberikan bantuan berupa insentif setiap bulannya bagi guru di sekolah swasta. "Selain itu ada dana BOS juga," ucap pria kelahiran Rempangcate ini.

Dia mengakui pembangunan ruang kelas baru (RKB) belum bisa menjadi solusi dan menjawab kebutuhan sekolah di Batam, karena jumlah pertumbuhan usia sekolah sangat jauh dari pada pembangunan infrastruktur.

"Sekarang saja kita masih butuh banyak RKB, tapi jika RKB dibangun semua belum tentu sekolah yang dua shift bisa menjadi satu shift dan bisa diterapkan FDS. Tahun ini saja terjadi pertumbuhan hingga lima ribu calon peserta didik baru dibanding tahun lalu," sebutnya.

Hal senada disampaikan anggota Komisi IV DPRD Kota Batam, Riky Indrakari. Dia mengatakan, FDS tidak cocok diterapkan di Batam.

Sebab, ada beberapa persoalan yang menyebabkan tak bisa dilaksanakan full day school. Misalnya, masih ada sekolah negeri yang menumpang belajar di sekolah lain.

Rombongan belajar yang melebihi ketentuan, serta beberapa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama masih menerapkan dua shift.

"Seharusnya menteri melihat apa persoalan pendidikan saat ini. Kita sudah ikut dalam penilaian pendidikan selama dua tahun terakhir, dan posisi pendidikan kita masih terpuruk dibanding negara-negara maju lainnya," kata Riky, kemarin.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam memastikan belum bisa menerapkan kebijakan Full Day School (FDS) dari Kemendikbud pada tahun ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News