Sekolah yang Rusak Akibat Gempa di Lombok Dibangun Menggunakan Plastik Daur Ulang

Pazila Aulia, seorang siswa kelas 5 SD, mengatakan dirinya menjadi semakin semangat untuk pergi ke sekolah barunya.
"Saya senang melihat bangunan eco-block, dindingnya yang disusun seperti lego sangat rapi dan indah," ujarnya.
"Apalagi bentuknya mirip bambu…. Saya sangat menikmati sekolah ini.
"Saya semakin semangat belajar karena sudah tidak kepanasan lagi."
Classroom of Hope juga bekerja sama pemerintah daerah setempat agar sekolah darurat lainnya dapat dibangun.
Kini sudah ada, 23 sekolah sementara yang dibangun dengan materi daur ulang plastik dan 4.000 anak-anak bisa kembali ke sekolah.
Menyelamatkan lingkungan dari sampah plastik
Duncan mengatakan ia tidak ingin membangun sekolah dari batu bata karena bangunan seringkali hancur menjadi puing-puing karena guncangan gempa.
Saat gempa bumi di Lombok terjadi, Duncan tinggal di Bali dengan keluarganya.
Tak hanya mencegah bangunan hancur berkeping-keping saat gempa terjadi, bahan bangunan dari plastik yang didaur ulang bisa menyelamatkan Indonesia dari sampah plastik
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- 7 Program Prioritas Herman Deru untuk Pemerataan Kesejahteraan Rakyat di Sumsel
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka