Sektor Menengah Bikin Kredit Bermasalah BNI Naik
Kamis, 09 Februari 2017 – 10:38 WIB

Ilustrasi. Foto: JPNN
Selain itu, bank pelat merah tersebut juga mendorong layanan digital banking.
Baca Juga:
Di sisi lain, CEO BNI Kantor Wilayah Surabaya Risang Widoyoko menambahkan, tahun ini pertumbuhan kredit ditargetkan 20 persen.
Tahun lalu, kredit di wilayah Surabaya tumbuh 18,6 persen.
Hingga 31 Desember 2016, kredit tercatat Rp 18 triliun.
Sedangkan kredit pada 2015 sebesar Rp 15 triliun.
Sementara itu, non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah naik dari 2,6 persen menjadi 3,4 persen.
”Karena dengan besarnya kredit, maka potensi terpapar risiko besar,” ujarnya.
NPL disumbang dari sektor menengah dan konsumer. Misalnya, kredit konsumer menyalurkan kredit properti bekas.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menargetkan pertumbuhan agresif pada tahun ini.
BERITA TERKAIT
- Ribuan Peserta CFD Meriahkan Acara Rejeki wondr BNI
- BNI Emirates Travel Fair 2025 Hadir Dengan Berbagai Penawaran Menarik
- Melalui Optimasi AI, BNI Perkuat Komunikasi Digital BUMN
- Kuartal I-2025, Pertumbuhan Kredit dan Tabungan BNI Naik 10%
- 500 Pelari Turut Perkenalkan Program Undian Rejeki wondr BNI Saat CFD
- Dukung Kemajuan Pendidikan Tinggi di Indonesia, BNI Gandeng IKA ITS