Sektor Perumahan Paling Bermasalah

Sektor Perumahan Paling Bermasalah
Sektor Perumahan Paling Bermasalah
JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mencatat banyaknya pengaduan dari sektor perumahan dibandingkan sektor lain. Hal itu seiring dengan banyaknya proyek perumahan yang ditawarkan ke pasar sebelum dibangun.

"Kebanyakan mereka mengeluh soal pembangunan rumahnya yang tidak segera terealisasi. Misal developer janji akhir 2007 sudah jadi, tapi hingga pertengahan 2008 belum juga nampak bangunannya," ujar Ketua YLKI, Huzna Zahir kepada Jawa Pos, Minggu (21/12). Bukan itu saja, seringkali rumah yang dibangun developer tidak sesuai dengan maket yang ditawarkan. Misalnya, lantai retak-retak, listrik belum terpasang hingga penyerahan sertifikat yang tidak sesuai jadwal.

Keluhan terbanyak kedua dari sektor perbankan yang rata-rata berkaitan dengan tagihan kartu kredit, debt collector (penagih) yang kasar, hingga transaksi yang tidak benar seperti pengurangan saldo secara tiba-tiba dan transfer yang tidak diketahui. Keluhan terbanyak ketiga dari sektor listrik, yaitu tagihan yang membengkak hingga pemadaman secara tiba-tiba. "Kalau ini yang dituding cuma satu, yakni PLN sebagai operator tunggal," ungkapnya.

Pengaduan terbanyak keempat datang dari sektor telekomunikasi. Huzna menuding menjamurnya operator telekomunikasi menciptakan persaingan yang kurang sehat. Dampaknya, konsumen sering ditipu dengan iklan-iklan yang tidak benar. Masyarakat yang mengadu ke YLKI umumnya mengeluhkan soal perbedaan janji iklan dengan kenyataan. Untuk pengaduan terbanyak kelima adalah soal air. "Seringnya air mampet dan tagihan yang tidak benar sedang kita usut di DKI Jakarta," tegasnya.

JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mencatat banyaknya pengaduan dari sektor perumahan dibandingkan sektor lain. Hal itu seiring

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News