Sektor Ritel Tumbuh, Matahari Raih Laba Rp 1,3 Triliun

Hasilnya, laba bersih ACES naik 37,6 persen menjadi Rp 328,1 miliar.
Analis senior Binaartha Sekuritas Reza Priyamada menilai kebangkitan e-commerce membayangi kinerja perusahaan ritel konvensional.
Persaingan yang ketat dengan e-commerce membuat harga jual semakin murah sehingga margin yang diterima peritel semakin kecil.
Peritel besar pun meluncurkan media belanja online seperti ACES, LPPF, MPPA (PT Matahari Putra Prima Tbk), serta MAPI (PT Mitra Adiperkasa Tbk).
Reza menilai emiten ritel yang menyasar kelas menengah ke bawah patut lebih diwaspadai pelaku pasar.
Misalnya, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).
DNET mencatatkan kenaikan pendapatan 145,2 persen. Namun, laba bersihnya anjlok 71,03 persen menjadi Rp 30,5 miliar.
AMRT juga mencatat laba bersih yang tidak sejalan dengan pendapatan.
Kinerja emiten sektor ritel hingga paruh 2017 masih positif meski konsumsi domestik mengalami perlambatan.
- Pemerintah Prediksi Nilai Transaksi Ritel di 2025 ini Bakal Turun 8 Persen
- Larangan Penjualan Rokok Radius 200 Meter Dikhawatirkan Bakal Menyuburkan Rokok Ilegal
- Prediksi BI, Ritel Tumbuh 8,3% saat Ramadan & Idulfitri
- Usut Kasus Pajak, KPK Periksa Pihak Matahari Store hingga BPR Cita Makmur Lestari
- CRSC Dukung Industri Ritel & Pusat Perbelanjaan Adaptif dan Kompetitif
- Resmi Melantai di Bursa, MR. D.I.Y. Raih Dana Segar Rp 4,15 Triliun