Selama 2019 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Bromo Tengger Semeru Turun, Ini Penyebabnya

Selama 2019 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Bromo Tengger Semeru Turun, Ini Penyebabnya
Wisatawan sedang menikmati suasana di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur dari atas jeep. Foto: ANTARA/Vicki Febrianto

jpnn.com, MALANG - Jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sepanjang 2019 menurun jika dibandingkan tahun 2018.

Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan Balai Besar TNBTS Sarif Hidayat mengatakan, pada 2019, jumlah kunjungan wisatawan tercatat sebanyak 690.831 orang, sementara pada 2018 mencapai 853.016 orang.

"Salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan jumlah wisatawan adalah penutupan pendakian Gunung Semeru," kata Sarif di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu.

Sarif menjelaskan, penutupan pendakian Gunung Semeru merupakan salah satu faktor menurunnya jumlah kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sepanjang 2019.

Penutupan tersebut, jelas Sarif, dilakukan mulai 3 Januari hingga 11 Mei 2019, kemudian dilanjutkan pada 22 September 2019 hingga memasuki awal tahun 2020, akibat kejadian kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Semeru.

Kebakaran yang terjadi pada 22 September 2019 selama beberapa waktu tersebut, menyebabkan kurang lebih 131 hektare areal hutan terdampak. Penutupan pendakian Gunung Semeru masih dilakukan hingga saat ini, untuk dan belum diketahui kapan akan dibuka kembali.

Sebagai catatan, pada Jumat (17/1) Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu mencapai 400 meter di atas puncak, dan berada pada Status Level II (Waspada).

"Penutupan Gunung Semeru itu salah satu faktornya, bukan faktor tunggal," kata Sarif.

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menyatakan menurunnya jumlah kunjungan wisatawan karena pendakian Gunung Semeru ditutup.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News