Selamat, Manusia Pemakan Cicak
Jumat, 07 September 2012 – 13:23 WIB

Selamat, Manusia Pemakan Cicak
DELITUA--Kalau Sumanto makan daging manusia, lain halnya dengan Selamat (39), dia setiap harinya harus makan daging Cicak dan binatang lainnya, Pria yang tinggal di Dusun V Desa Pamah Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang ini memiliki Istri tiga dan enam anak dan kesehariannya bekerja sebagai buruh bangunan. Bila dirinya tak memakan daging cicak mentah atau bintang lain, Selamat pun merasa tubuhnya pegal-pegal dan staminanya terasa berkurang. Namun jika dirinya menyantapnya aktifitasnya sebagai kuli bangunan pun tak terganggu, karena tubuhnya terasa sehat dan fit. Dalam sekali makan, Selamat membutuhkan 5 ekor cicak hidup, karena dia merasa belum puas memakan daging cicak mentah tersebut,jika belum mendapat lima ekor cicak.
Selamat, saat diwawancari POSMETRO Kamis (6/9) siang di Desa Pamah menyebutkan, kebiasaannya memakan daging cicak itu mulai sejak kelas 3 SD, saat itu dirinya tengah bermain-main dengan teman sebayanya. Tanpa disadarinya dia pun menangkap seekor cicak yang ada di dinding sekolah tempatnya menimba ilmu kala itu dan memakannya mentah-mentah.
Baca Juga:
Semenjak kejadian itu, Selamat pun mulai terbiasa memakan Cicak mentah-mentah, bahkan sekarang dirinya pun harus mencicipi daging cicak itu minimal sekali satu hari, dan bukan itu saja, Selamat juga memakan binatang berbisa lain seperti lipan, kala jengking, kecoa, dan cacing.
Baca Juga:
DELITUA--Kalau Sumanto makan daging manusia, lain halnya dengan Selamat (39), dia setiap harinya harus makan daging Cicak dan binatang lainnya, Pria
BERITA TERKAIT
- Identitas 12 Korban Tewas Akibat Kecelakaan Maut Bus ALS
- Kronologi Mobil Nissan Tabrakan Beruntun di Bandung, Pelajar Tewas setelah Terseret 80 Meter
- Bea Cukai-Tim Gabungan Gagalkan Penyelundupan 127 Kg Sabu-Sabu di Aceh
- Perahu Terbalik Diterjang Ombak Besar, Satu Nelayan Pesisir Barat Hilang
- Bus ALS Kecelakaan, 12 Penumpang Meninggal Dunia
- Bawa Dokumen Penting, Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho Temui AHY