Selamat Setelah Empat Jam Berjuang Di Laut

Selamat Setelah Empat Jam Berjuang Di Laut
Selamat Setelah Empat Jam Berjuang Di Laut
Hal senada, juga disampaikan oleh Satriya, yang juga mengalami nasib yang sama. ”Saya juga sepontan melompat kelaut saat melihat api terus membesar dan terjadi ledakan, beruntung saya bisa mendapatkan jaket pelampung, dan saya juga bersyukur, saya termasuk paling awal yang bisa tertolong, sehingga hanya sekitar satu jam, saya bisa melihat ada kapal lain, dan saya berhasil naik di kapal tersebut,” ucapnya.

Diceritakan kembali oleh Satriya, saat ia terapung di laut bersama penumpang lainnya, ia sempat melihat ada gerombolan penumpang yang terapung sebanyak 4 orang, mereka saling bergandengan tangan, lalu ia mendekati kelompok tersebut dan bergabung dengan mereka. Dan tak diduganya ternyata dalam kelompok tersebut, salah satunya adalah anaknya sendiri, yakni Ahyadi. Namun yang menyedihkannya, dalam kelompok tersebut, satu diantaranya telah tak bernyawa lagi alias tewas.

Setelah ia berhasil tertolong, ia langsung dibawa ke rumahsakit di Merak, lalu ia meminjam Hp. Dan memberikan kabar kepada keluarga di Lampung tentang musibah yang dialaminya. Iapun segera mencari tau, tentang keberadaan keluarganya yang turut terjun kelaut. Dan bersyukur, beberama saat kemudian diketahuinya, keluarganya berhasil selamat.

Namun, jenazah Jupran, yang meninggal akibat lakalantas di Serang, yang sedianya hendak di bawa pulang dan dimakamkan di Lampung, sampai saat ini belum bisa dievakuasi. Jenazah Jupran yang ada di mobil ambulans, dan masih berada dalam kapal yang terbakar tersebut, belum diketahui keberadaannya. Apakah turut kebakar atau tidak.

LAMPUNG – Rasa syukur tak henti-hentinya diucapkan oleh Junaidi (50) dan 2 orang keluarganya, yaitu Satriya (52) dan Ahyadi (23), yang merupakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News