Selamatkan Sebelas Bayi dengan Tempe

Selamatkan Sebelas Bayi dengan Tempe
Selamatkan Sebelas Bayi dengan Tempe

Sedangkan penghargaan untuk kategori mengurangi kasus malanutrisi diraih Siti Fatonah dari Kendal, Jawa Tengah. Dua finalis lain adalah Emy Reswati (juga asal Kendal) dan Siti Makhmuroh (Cilacap, Jawa Tengah). Berikutnya, kategori meningkatkan kesehatan ibu dimenangi bidan Siti Muntianah (Batu, Jawa Timur). Muntianah mengalahkan Heni Suharmi (Ungaran, Jawa Tengah) dan Nuryanti Alinti (Donggala, Gorontalo).

Selain itu, tahun ini panitia menambahkan tiga kategori khusus. Yakni, kategori bidan inspiratif yang diraih Roosmany Leolang (Bima, NTB), Ellyana (Ogan Ilir, Sumatera Selatan), dan Siti Rahima Talaohu (Kepulauan Tidore, Maluku Utara).

Kisah perjuangan Deborah memberdayakan masyarakat miskin di daerahnya menarik untuk disimak. Perempuan yang sudah 23 tahun mengabdi di Kampung Gesam Sari itu layak disebut sebagai pahlawan oleh masyarakat sekitar. Di daerah kumuh yang dihuni warga miskin dan korban penggusuran itulah Deborah menumpahkan seluruh tenaga dan pikiran. Hidup serba pas-pasan mengakibatkan warga di sana tak mampu memberikan nutrisi yang layak kepada balita yang dilahirkan.

Di kampung miskin itu, tiap tahun selalu ada satu-dua kasus balita meninggal gara-gara gizi buruk. Pada awal Januari 2009, ketika mulai menjalankan program penyelamatan tersebut, Deborah mendapati sebelas bayi kekurangan gizi. Awalnya, dia memberikan bantuan dalam bentuk makanan dan nutrisi tambahan dua pekan sekali kepada sebelas balita itu. Namun, upaya tersebut belum menyelesaikan persoalan. "Sebab, pangkal persoalannya adalah faktor ekonomi," ujar perempuan kelahiran 30 Oktober 1968 tersebut.

Masih banyak bidan yang mengabdikan tenaga di daerah miskin dan terpencil. Mereka tanpa pamrih membantu ibu-ibu yang melahirkan. Pantaslah bila mereka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News