Selandia Baru Peringati Pembantaian di Masjid Christchurch

Selandia Baru Peringati Pembantaian di Masjid Christchurch
Warga Selandia Baru menunjukkan empati mereka pada para korban pembantaian Christchurch, salah satunya dengan menyampaikan pesan ini di depan Masjid Al Noor. (ABC News: Mitchell Woolnough)

Umat Islam Selandia Baru memperingati setahun peristiwa Pembantaian Chrischurch yang dimulai dengan salat Jumat (13/3/2020) dihadiri ribuan orang. Trauma terus mambayangi para korban dan keluarganya, sementara terdakwa teroris Brenton Tarrant masih menunggu jadwal sidang di pengadilan.

Imam Masjid Al Noor Gamal Fouda selamat dari pembantaian di hari Jumat 15 Maret 2019 karena bersembunyi di balik mimbar. Ia baru saja menyampaikan khotbah saat itu.

Selandia Baru Peringati Pembantaian di Masjid Christchurch Photo: Imam Masjid Al Noor Gamal Fouda yang baru saja menyampaikan khotbahnya, selamat dari aksi pembantaian yang dilakukan Brenton Tarrant, karena bersembunyi di balik mimbar. (Istimewa)

 

Sebanyak 42 jamaahnya tewas dan puluhan lainnya luka-luka. 9 orang jamaah di musala Linwood Islamic Centre juga tewas di tangan teroris asal Australia itu.

Menurut Fouda, ia mulai bisa mencerna peristiwa ini pada November lalu, namun trauma yang dirasakannya masih terus berlangsung hingga sekarang.

Saat sang imam bersembunyi di balik mimbar, Fouda membantai 42 jamaah dengan senjata mesin, kembali ke mobilnya untuk mengisi peluru, lalu menembaki beberapa orang lagi.

Fouda mengatakan umat Islam di Christchurch sudah berusaha melakukan pemulihan namun secara umum mereka belum pulih.

"Kami berusaha sebaik-baiknya dan kembali lagi ke masjid ini," katanya kepada salah satu media setempat.

Umat Islam Selandia Baru memperingati setahun peristiwa Pembantaian Chrischurch yang dimulai dengan salat Jumat (13/3/2020) dihadiri ribuan orang

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News