Selandia Baru Peringati Pembantaian di Masjid Christchurch

Selandia Baru Peringati Pembantaian di Masjid Christchurch
Warga Selandia Baru menunjukkan empati mereka pada para korban pembantaian Christchurch, salah satunya dengan menyampaikan pesan ini di depan Masjid Al Noor. (ABC News: Mitchell Woolnough)

"Bila kita takut, maka dia (Tarrant) akan menang," ujarnya.

Korban selamat lainnya yaitu Ahmad Jahangir, yang menunaikan salat Jumat di Linwood.

Padahal, ia sempat berhadap-hadapan dengan Tarrant, yang langsung melepaskan tembakan ke bagian dadanya.

Jahangir terjungkal ke arah bagian jamaah perempuan, hanya beberapa langkah dari istrinya yang juga berada di sana saat itu.

Jahangir menjalani sejumlah operasi selama tiga bulan, namun peluru yang menembus bahunya menyebabkan tangan kanannya tak bisa lagi berfungsi. Untuk selamanya.

Selandia Baru Peringati Pembantaian di Masjid Christchurch Photo: Hussein al Umari tewas ketika terdakwa teroris Brenton Tarrant melakukan pembantaian terhadap jamaah salat Jumat di dua masjid di Christchurch tepat setahun lalu. (ABC News: Mitchell Woolnough)

 

Trauma juga dialami pasangan Jannah Ezat dan Hazim al Umari, orangtua dari Hussein al Umari (35) yang tewas dalam pembataian.

Jannah mengaku Hussein sering muncul dalam mimpinya, dan meminta kedua orangtuanya untuk selalu menziarahi kuburnya.

Umat Islam Selandia Baru memperingati setahun peristiwa Pembantaian Chrischurch yang dimulai dengan salat Jumat (13/3/2020) dihadiri ribuan orang

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News