Selandia Baru Peringati Pembantaian di Masjid Christchurch
Ketika teroris melontarkan tembakan membabi-buta ke seantero ruang salat, Feroze kena tiga peluru di bagian betisnya.
Sejumlah jamaah lainnya jatuh menimpa Feroze. Dan ia pun berada dalam posisi itu hingga aksi brutal Tarrant berakhir.
Kini setahun kemudian, Feroze tetap merasakan teror dari kekejaman pria asal Australia itu di Masjid Al Noor.
"Baru dicat. Karpetnya juga baru. Namun yang tersembunyi di balik semua ini adalah darah dan air mata. Di balik semua ini ada rasa sakit dan derita," ujar ayah dua anak ini.
Photo: Ambreen Naeem kehilangan suami dan anak sulungnya dalam pembantaian di Masjid Al Noor pada 15 Maret 2019. (ABC News: Kevin Nguyen)
Kesedihan mendalam juga dialami Ambreen Naeem, yang kehilangan suami Rashid Naeem dan anak sulung Talha.
Ia kini harus menjadi orangtua tunggal untuk dua anaknya yang lain.
Ambreen mengaku telah mendapat banyak dukungan dari warga lainnya saat dia berusaha meneruskan hidupnya.
Umat Islam Selandia Baru memperingati setahun peristiwa Pembantaian Chrischurch yang dimulai dengan salat Jumat (13/3/2020) dihadiri ribuan orang
- BNPT: Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme jadi Tantangan Pemerintahan Baru
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka
- Dunia Hari Ini: Empat Warga India Tewas Tertimpa Papan Reklame