Selandia Baru Peringati Pembantaian di Masjid Christchurch

Selandia Baru Peringati Pembantaian di Masjid Christchurch
Warga Selandia Baru menunjukkan empati mereka pada para korban pembantaian Christchurch, salah satunya dengan menyampaikan pesan ini di depan Masjid Al Noor. (ABC News: Mitchell Woolnough)

Ketika teroris melontarkan tembakan membabi-buta ke seantero ruang salat, Feroze kena tiga peluru di bagian betisnya.

Sejumlah jamaah lainnya jatuh menimpa Feroze. Dan ia pun berada dalam posisi itu hingga aksi brutal Tarrant berakhir.

Kini setahun kemudian, Feroze tetap merasakan teror dari kekejaman pria asal Australia itu di Masjid Al Noor.

"Baru dicat. Karpetnya juga baru. Namun yang tersembunyi di balik semua ini adalah darah dan air mata. Di balik semua ini ada rasa sakit dan derita," ujar ayah dua anak ini.

Selandia Baru Peringati Pembantaian di Masjid Christchurch Photo: Ambreen Naeem kehilangan suami dan anak sulungnya dalam pembantaian di Masjid Al Noor pada 15 Maret 2019. (ABC News: Kevin Nguyen)

 

Kesedihan mendalam juga dialami Ambreen Naeem, yang kehilangan suami Rashid Naeem dan anak sulung Talha.

Ia kini harus menjadi orangtua tunggal untuk dua anaknya yang lain.

Ambreen mengaku telah mendapat banyak dukungan dari warga lainnya saat dia berusaha meneruskan hidupnya.

Umat Islam Selandia Baru memperingati setahun peristiwa Pembantaian Chrischurch yang dimulai dengan salat Jumat (13/3/2020) dihadiri ribuan orang

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News