Semakin Banyak Remaja di Australia yang Bekerja untuk Menambah Pendapatan Keluarga
Hanya sepekan sebelum merayakan ulang tahunnya yang ke-18, Yvone memasukkan surat lamaran untuk bekerja di restoran makanan cepat saji di dekat rumahnya.
Orangtua Yvone tidak menyuruhnya melakukan itu, namun dalam setahun terakhir dia melihat bagaimana orangtuanya kewalahan dengan ongkos biaya hidup yang terus meroket di Australia.
Kadang mereka kehabisan roti dan susu saat ayahnya belum gajian.
Jelas sekali penghasilan tambahan akan membantu keluarganya.
Jadi pada hari Selasa sore yang mendung itu, setelah menyelesaikan latihan soal menjelang ujian dan menyuapi adiknya yang kecil, Yvone mengambil jaket, menyamber ranselnya, sebelum menyeberang jalan untuk naik bus nomor 167 ke Tarneit Central, sekitar 28 kilometer dari pusat kota Melbourne.
Sebagai anak tertua dari enam bersaudara, Yvone mengatakan dia merasa memiliki tanggung jawab lebih besar untuk membantu orang tuanya.
"Semua harga naik, saya bisa melihat kesulitan yang mereka alami, hanya untuk membeli barang seperti makanan, juga sewa rumah, tagihan listrik, semuanya.
"Saya tidak mau menjadi beban juga. Saya ingin menolong sebisa mungkin."
Semakin banyak remaja usia sekolah di Australia yang memutuskan bekerja dan sekolah untuk membantu perekonomian keluarga
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Menanti Keberlanjutan Program Merdeka Belajar di Era Prabowo-Gibran
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- BRI Peduli Ini Sekolahku jadi Wujud Nyata Komitmen Memajukan Pendidikan Indonesia