Semangat Petani Hutan tak Kendur, Ikut e-Learning KLHK Sambil Menunggu Istri Melahirkan

Semangat Petani Hutan tak Kendur, Ikut e-Learning KLHK Sambil Menunggu Istri Melahirkan
Para petani hutan mengikuti e-learning Perhutanan Sosial dengan KLHK. Foto: dok KLHK

Lain lagi cerita beberapa petani nun jauh dari Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku sana yang mengikuti pelatihan bersama-sama dengan teman-teman petani lainnya.

Pendeknya, semua terlihat bersemangat. Semua tampak terlibat bersama-sama peserta, dari anak, suami, ibu, kerabat dan sahabat.

Mata pelajaran yang diberikan oleh para narasumber dan tutor dirancang sesuai dengan kebutuhan dan bisa diterapkan oleh petani maupun pendamping di tempat masing-masing.

"Saya senang. Kemarin saya dapat pelatihan pemetaan. Jadi saya mulai tahu cara menggunakan GPS. Dan ini memang saya perlukan di kelompok, " tutur Andi Samsualang, seorang petani dari Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.

Senada dengan Andi, petani lainnya, Manawi dari Kelompok Tani Hutan Tandung Billa, Palopo, Sulawesi Selatan, mengatakan bahwa pelatihan ini menjadi nilai tambah bagi diri dan kelompoknya.

"Bermanfaat, Bu," tegasnya tertawa lebar. "Saya jadi makin tahu banyak hal. Pokoknya semangat 45" imbuhnya penuh percaya diri.

Satu-satunya keluhan yang terkadang timbul adalah masalah sinyal. Perlu kesabaran lebih bagi sebagian peserta yang ada di pelosok atau pedalaman untuk mengakses sinyal, utamanya bagi yang berada di Sulawesi, Maluku dan Maluku Utara.

"Wah sinyal hilang..." Lalu sesaat suara timbul tenggelam dan lenyap. saat muncul kembali, sang petani dengan beberapa temannya sudah tampak berada di luar ruangan.

Latar langit biru dengan pepohonan rindang muncul di layar tutor. Ini lazim terjadi bagi peserta yang berasal dari Maluku dan Maluku Utara, misalnya dari Kabupaten Seram Bagian Barat.

Cerita suka duka para petani hutan dari seluruh Indonesia yang tetap bersemangat mengikuti e-learning perhutanan sosial dari KLHK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News