Sembilan Orang Utan Selamat dari Karhutla

Sembilan Orang Utan Selamat dari Karhutla
BKSDA Kalbar dan IAR menyelamatkan sebanyak sembilan orang utan dampak karhutla tahun 2019 di Kabupaten Ketapang. Foto: Istimewa/Antara

jpnn.com, PONTIANAK - Sembilan orang utan yang terdampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2019 di Kabupaten Ketapang, Kalbar, berhasil diselamatkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat dan International Animal Rescue (IAR) Indonesia.

"Sejak kebakaran yang diawali Juli 2019, IAR Indonesia telah menyelamatkan sembilan orang utan dari kawasan hutan yang terbakar," kata Manajer Lapangan IAR Indonesia Argitoe Ranting dalam keterangan tertulis yang diterima di Pontianak, Selasa (3/12).

Kemudian, menurut dia, sepanjang tahun 2015 pihaknya menyelamatkan 44 orang utan dari habitatnya yang hancur dalam beberapa bulan bahkan setelah kebakaran hutan mereda.

Dalam sepekan terakhir ini, IAR Indonesia dan BKSDA Kalbar Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Ketapang telah menyelamatkan dua orang utan di Ketapang, satu jantan dan betina dewasa yang diselamatkan dari Desa Sungai Besar dua hari setelahnya.

"Orang utan betina ini sangat kurus, karena telah menderita kelaparan selama berbulan-bulan sejak habitatnya terbakar, kami juga menduga dia kehilangan bayinya karena orang utan ini masih mengeluarkan air susu, mungkin bayinya mati karena kekurangan nutrisi. Jika kami tidak segera menyelamatkannya, mungkin dia sudah mati sekarang,” katanya.

Orang utan betina itu, kata dia, langsung dilepaskan di hutan Sentap Kancang tidak jauh dari tempat dia diselamatkan, sementara orang utan satunya lagi saat ini masih menjalani pemeriksaan dan perawatan oleh tim medis IAR Indonesia yang bekerja keras untuk memastikan dia kembali pulih dan bisa dipulangkan ke habitat aslinya sesegera mungkin.

Direktur Program IAR Indonesia Karmele L Sanchez mengatakan, kathutla adalah ancaman terbesar bagi orang utan saat ini.

"Sungguh memilukan melihat orang utan korban kebakaran hutan ini yang menderita kelaparan, tidak mempunyai apa pun untuk dimakan, sama seperti yang kita saksikan pada 2015. Meskipun demikian, kekuatan untuk tetap hidup dalam kondisi seperti ini cukup mencengangkan, bagian yang paling menyedihkan adalah kita tidak bisa menghitung berapa banyak dari orangutan ini yang tidak berhasil bertahan dan akhirnya terbakar dalam kebakaran atau mati perlahan karena kelaparan," katanya. (antara/jpnn)

BKSDA Kalbar dan IAR menyelamatkan sembilan orang utan yang terdampak karhutla tahun 2019 di Kabupaten Ketapang.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News