Semburan Sinabung Sampai Medan

Semburan Sinabung Sampai Medan
Semburan Sinabung Sampai Medan

jpnn.com - MEDAN- Gunung Sinabung lagi lagi erupsi, Sabtu (23/11) malam pukul 21.26 WIB, yang diikuti erupsi susulan pukul 21.38 WIB dan pukul 22.02 WIB. Efek erupsi ini lebih dahsyat dibanding hari-hari sebelumnya. Selain sudah sampai di Medan, erupsi kali ini memuntahkan batu kecil sebesar kerikil. Dari laporan yang diterima koran ini pada Sabtu (23/11) pukul 23.45 WIB, batu-batu itu memecahkan kaca sejumlah mobil di Desa Kutarakyat, Kecamatan Namanteran, Tanahkaro. Semburan debu erupsi Sinabung juga mulai menyelimuti pinggiran kota Medan, serta dikhawatirkan mengganggu penerbangan.

Arif Jaya (34), warga Tanjung Anom, Pancurbatu, mengaku terkena debu vulkanik saat melintas di kawasan Simpang Melati, Medan Tuntungan, sekitar pukul 23.05 WIB. Jarak pandang kendaraan di ruas Jalan Setia Budi dikabarkan mencapai 50 meter.   

"Tadi saya kira hujan, tapi kok tiba-tiba mata saya perih seperti kena debu. Saya lihat, jaket saya juga sudah putih semua terkena debu," ungkap Arif kepada wartawan koran ini tadi malam.  Selain itu, sejumlah warga di kawasan Pancurbatu, Simpang Pos, kawasan Ringroad, dan Jalan Sisingamangaraja juga mengaku merasakan debu vulkanik Gunung Sinabung.

Manajer Bandara Kualanamu, Jamal Amri, mengatakan pihaknya tengah menyiapkan skenario rute baru penerbangan dari dan ke Kualanamu. Rute baru itu akan digunakan apabila debu vulkanik Gunung Sinabung yang berulang kali erupsi dianggap mulai  mengganggu penerbangan.

"Kami akan memindahkan arah pendaratan maupun keberangkatan pesawat dari run way 23 arah pantai, yang sebelumnya dari run way 05 arah pegunungan Kabupaten Karo," kata Jamal, beberapa waktu lalu .

Pihaknya masih menunggu laporan terakhir mengenai arah angin, penyebaran, serta ketinggian debu vulkanik Gunung Sinabung dari petugas pemantau cuaca bandara. Jamal mengatakan, letusan Sinabung belum terlalu mengganggu penerbangan. Sejumlah pesawat sempat tertunda jadwal terbang dan pendaratannya di Kualanamu, tapi bukan disebabkan oleh letusan Sinabung. "Masalah teknis saja," katanya.

Di sekitar kaki gunung, lava dan tinggi kolam debu tak lagi teramati akibat kabut tebal. Tapi  warga di lima desa memilih keluar kampung setelah dihujani batu-batu kecil sebesar kerikil.
Menurut keterangan pihak Pengamatan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung, batu-batu itu berukuran 0,5-1 centimeter (cm). Kondisi ini yang membuat banyak warga mencari tempat perlindungan di hutan Jalan tembus Karo-Langkat.

"Kami semua dari Kuta Rayat lari hutan Jahe, karena sudah lumayan banyak batu yang turun," ujar Star Sembiring, staf PPGA Sinabung.

MEDAN- Gunung Sinabung lagi lagi erupsi, Sabtu (23/11) malam pukul 21.26 WIB, yang diikuti erupsi susulan pukul 21.38 WIB dan pukul 22.02 WIB. Efek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News