Semester I, Bea Cukai Raih penerimaan Tertinggi Dalam 3 Tahun Terakhir

Semester I, Bea Cukai Raih penerimaan Tertinggi Dalam 3 Tahun Terakhir
Foto: Bea Cukai

Kinerja penerimaan bea cukai disisa tahun 2019 tentu akan menghadapi sejumlah

tantangan, baik bersifat eksternal maupun internal. Tantangan eksternal berasal dari kondisi geopolitik hingga perekonomian global, yang diperkirakan masih akan menekan volume perdagangan dan fluktuasi harga komoditas di pasar internasional yang berimbas pada perlambatan kinerja ekspor dan impor nasional.

Tantangan domestik yang akan dihadapi adalah masih terbatasnya BKC, kontraksi aktifitas ekspor dan impor, risiko menurunnya pasokan komoditas ekspor mineral tambang akibat kebijakan relokasi situs eksplorasi, peredaran BKC ilegal, dan tantangan untuk terus meningkatkan kepatuhan para pengguna jasa.

Hal tersebut membuat bea cukai harus terus waspada akan perkembangan lingkungan strategis penerimaan dan menyiapkan langkah-langkah countercyclical sebagai upaya pengamanan target penerimaan.

Langkah-langkah pengamanan yang disiapkan antara lain mendorong ekstensifikasi BKC baru (kantong plastik), penguatan dan perluasan joint program yang semula antara DJP-DJBC kini berkembang dengan menggandeng DJP-DJBC-DJA, pemantauan kondisi lingkungan strategis penerimaan dengan pemanfaatan teknologi informasi -salah satunya dengan penggunaan automate monitoring tools (AMT) yang dirancang mampu memonitor dan

memberi peringatan (alert) akan penerimaan, transaksi dan perilaku transaksi yang tidak wajar.

Bea cukai juga terus memperbaiki kinerja dwelling time antara lain dengan simplifikasi prosedur ekspor & impor, mempercepat pelayanan release barang di pelabuhan (auto gate system) dan implementasi Pusat Logistik Berikat (PLB) dan pemberian layanan 24 jam x 7 hari atas proses pembayaran BM dan pajak melalui Modul Penerimaan Negara Generasi 2 (MPN G2).

Kepatuhan pengguna jasa dan pengawasannya pun tidak luput menjadi sasaran perbaikan, Di sisi edukasi, upaya peningkatan compliance para pengguna jasa terus dibangun melalui peningkatan pelayanan, penyuluhan dan pendampingan (coaching, mentoring & counseling) serta aktifitas kehumasan.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan salah satu instrumen kebijakan fiskal pemerintah, yang mempunyai tiga fungsi utama yaitu fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News