Semester Pertama, Rerata Okupansi Hotel Tak Terlalu Tinggi
Selasa, 16 Mei 2017 – 01:04 WIB
Okupansi akan bergerak naik pada Lebaran. Kenaikan secara signifikan bakal terjadi, terutama di kota tujuan wisata.
Bukan hanya kamar, ketika Lebaran, akan ada peningkatan kontribusi dari food and beverage (F&B).
”Kegiatan perjalanan, baik wisata maupun silaturahmi, memicu permintaan F&B,” lanjutnya.
Saat ini, perbandingan pendapatan kamar dengan F&B mencapai 50:50 untuk hotel bintang tiga hingga lima.
Sementara itu, perbandingan bintang dua ke bawah mencapai 60:40.
Okupansi di hotel berbintang lima tercatat paling tinggi pada kuartal kedua karena persaingannya tidak terlalu ketat.
Berikutnya adalah bintang empat, bintang dua, bintang tiga, dan bintang satu.
Sektor yang menyumbang okupansi adalah pemerintahan dengan kontribusi 35–40 persen.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim M. Soleh mengatakan, rata-rata okupansi kamar hotel di Surabaya pada April–Mei
BERITA TERKAIT
- Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Perhubungan Ini Dicopot Kemenhub
- Perempuan 16 Tahun Tewas Dicekoki Narkoba di Hotel
- Dirut GBK Nilai Kehadiran Hotel Artotel Memberikan Semangat Baru Bagi Gelora Bung Karno
- Bethsaida Hospital Hadirkan Fasilitas Bak Hotel, Alat Canggih Pertama di Indonesia
- Makin Mudah Bayar Pajak Hotel, Hiburan, dan Resto Pakai BRImo
- 5 Rekomendasi Hotel di Kawasan Bandara Soetta, Ada yang Bisa Antar Jemput Gratis