Semoga BBM Premium Batal Naik Bukan Pencitraan Jokowi

Semoga BBM Premium Batal Naik Bukan Pencitraan Jokowi
Hidayat Nur Wahid. Foto: Humas MPR

Hidayat menuturkan, alasan pembatalan kenaikan harga premium tersebut juga aneh. Dia mengatakan, tahun lalu pemerintah menaikkan harga BBM tanpa mempertimbangkan daya beli masyarakat. Namun, sekarang pemerintah berdalih mempertimbangkan daya beli masyarakat sehingga kenaikan BBM ditunda.

Dia berpendapat sikap pemerintah mengakui daya beli masyarakat lemah merupakan sebuah persoalan baru. Pasalnya selama ini pemerintah tidak pernah mau mengakui daya beli masyarakat turun.

Selain itu, lanjut dia, selama ini pemerintah tidak mau mengakui ada masalah ekonomi di masyarakat. "Bahkan (nilai tukar) rupiah di atas Rp 15 ribu per dolar pun dianggap tidak menjadi masalah. Tapi sekarang diakui daya beli masyarakat turun," ungkap wakil ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Hidayat menyatakan apakah hal ini yang kemudian membuat Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta pihak Prabowo Subianto tidak menggunakan isu ekonomi di kompetisi pilpres. "Ini juga menjadi sangat jelas," katanya. (boy/jpnn)


Kurang lebih satu jam, kebijakan kenaikan BBM premium dibatalkan dengan alasan karena arahan Presiden Joko Widodo.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News