Semoga Bermanfaat, Ini Tips Membedakan Daging Babi dan Sapi

Semoga Bermanfaat, Ini Tips Membedakan Daging Babi dan Sapi
Polisi memperlihatkan barang bukti daging babi yang diolah hingga menyerupai daging sapi. Foto: ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

jpnn.com, BANDUNG - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung menyampaikan bahwa ada sejumlah cara yang perlu diketahui masyarakat untuk mengenali daging sapi oplosan.

Kepala Disperindag Kabupaten Bandung Popi Hopipah mengatakan yang paling utama adalah harga. Jika harganya lebih murah dari pasaran, maka patut dicurigai daging tersebut merupakan daging oplosan.

"Kalau daging sapi asli harganya berkisar Rp110-130 ribu per kilogram, tetapi kalau ada daging yang dijual murah Rp65-90 ribu per kilogram itu kita harus hati-hati," kata Popi di Pasar Baleendah, Kabupaten Bandung, Selasa (12/5).

Selain itu unsur yang membedakan dengan daging sapi asli adalah lokasi penjualan. Jika pedagang daging menjual di kaki lima dan bukan kios resmi, maka patut dicurigai.

"Jadi di kaki lima itu mereka berjualannya malam dan sekitar jam 19.00 WIB dia sudah selesai (berjualan), karena memang takut ketahuan," kata dia.

Kemudian dia menganjurkan agar masyarakat bertanya asal pasokan daging tersebut kepada pedagang. Dia mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bandung memiliki tempat pemotongan hewan yang resmi.

"Termasuk harus ditanya dari mana dia mengambil dagingnya, dipasok dari mana, itu tips untuk aman," kata Popi.

Sementara itu Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan, masyarakat perlu mengenali daging oplosan dari warnanya. Menurutnya daging babi berwarna lebih pucat daripada daging sapi.

Salah satu cara mengetahui daging oplosan yakni dari warnanya. Kalau daging babi berwarna lebih pucat daripada daging sapi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News