Semoga Pemerintah Baca Keluhan Ini, Harga Garam Anjlok jadi Rp 200

Semoga Pemerintah Baca Keluhan Ini, Harga Garam Anjlok jadi Rp 200
Petani garam. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, TUBAN - Memasuki puncak musim kemarau, harga garam di Kabupaten Tuban, anljok drastis.

Harga garam di tingkatan petani biasanya dijual antara Rp 1000 hingga Rp 1.500 per kilogramnya. Namun, memasuki musim panen raya ini, harga anjlok hingga menyentuh harga Rp 200 saja per kilogram.

Padahal memasuki puncak musim kemarau, para petani garam di Desa Pliwetan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, sibuk memanen garam. Saat ini, merupakan musim panen raya garam di desa setempat.

Pada musim panen kali ini, kualitas garam yang dihasilkan para petani setempat dinilai bagus, lantaran kondisi cuaca yang mendukung.

Dalam satu petak, para petani bisa memanen hingga 1 ton garam. Dibandingkan hari biasa yang hanya menghasilkan 8 kuintal garam perpetaknya.

Akhwan, petani, mengatakan, musim panen kali ini tak seperti yang diharapkan para petani garam. Pasalnya, harga garam anjlok.

"Padahal pada musim panen sebelumnya, harga garam di kisaran harga Rp 1000 hingga Rp 1500," kata Akhwan.

Sementara itu, menurut para pengepul garam, Agus Widodo, harga garam jatuh karena pengaruh stok melimpah dari panen raya.

Petani sedang panen raya dengan hasil yang melimpah tetapi harga garam malah anjlok drastis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News