Sempat Diklaim 86 Persen, Efektivitas Vaksin Tiongkok Ini Ternyata Cuma Sebegini

Sempat Diklaim 86 Persen, Efektivitas Vaksin Tiongkok Ini Ternyata Cuma Sebegini
Penjaga stan pameran Ciftis di Beijing, Jumat (4/9/2020), menunjukkan dua kandidat vaksin COVID-19 buatan Sinopharm dan Sinovac. Foto: ANTARA/HO-GT

jpnn.com, BEIJING - Vaksin produksi China National Biotec Group (CNBG) yang lebih dikenal dengan vaksin Sinopharm dinyatakan 79,34 persen efektif melindungi orang dari COVID-19. Kini perusahaan tersebut sedang mencari persetujuan peraturan untuk penggunaan publik di Negeri Tirai Bambu.

Tingkat kemanjuran. yang didasarkan kepada analisis sementara uji klinis Tahap 3 tersebut, lebih rendah dari tingkat 86 persen untuk vaksin yang sama yang diumumkan oleh Uni Emirat Arab pada 9 Desember.

Seorang juru bicara perusahaan menolak untuk menjelaskan perbedaan tersebut dan mengatakan hasil rinci akan dirilis nanti, tanpa memberikan batas waktu.

Pakar kesehatan telah memperingatkan bahwa hasil yang berbeda dapat merusak kepercayaan terhadap vaksin ini.

Peneliti Turki mengatakan pada hari Kamis bahwa hasil sementara mereka pada vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech Tiongkok menunjukkan kemanjuran 91,25 persen.

Namun, pada hari yang sama peneliti Brazil mengatakan kemanjuran vaksin itu antara 50 persen dan 90 persen.

Vaksin CNBG termasuk di antara lima kandidat vaksin paling maju dari Tiongkok dalam hal pengembangan dan telah digunakan dalam program penggunaan darurat negara yang telah memvaksinasi ratusan ribu orang sejak Juli.

Unit CNBG, yang disebut Institut Produk Biologi Beijing, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tingkat kemanjuran didasarkan pada analisis sementara data dari uji coba Tahap 3 dan telah diterapkan ke Administrasi Produk Medis Nasional untuk persetujuan bersyarat dari vaksin tersebut.

Vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan Tiongkok ini ternyata tak seefektif yang diklaim beberapa waktu lalu

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News