Sempat Muncul Goncangan Kuat

Belum Dipastikan Ada Titik Api Diam di Merapi

Sempat Muncul Goncangan Kuat
Gunung Merapi diabadikan dari Kaliadem, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, (22/10) sehari setelah status dinaikkan menjadi siaga (Level 3). Warga dan wisatawan diharapkan tidak beraktivitas dalam radius 8 km dari puncak Gunung Merapi yang termasuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III. Foto: HERMITIANTA/RADAR JOGJA
Heru mengatakan memang dari pengamatan di Pos Pemantauan Merapi di Kaliurang, terlihat adanya peningkatan cukup tajam aktifitas di tubuh Merapi. Menurut dia, Sabtu (23/10) posnya mencacat telah terjadi enam kali gempa vulkanik dalam, 74 kali gempa vulkanik dangkal, 525 kali gempa multiphase (MP), dan 183 kejadian guguran.

Terkait potensi erupsi Merapi kali ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mencatat ada perbedaan signifikan mengenai karakteristik tanda-tanda aktifitas Merapi menuju erupsi. Tanda-tanda kali ini, dikatakan sangat berbeda dengan tanda-tanda yang terjadi saat erupsi 2006 lalu. Kali ini, tanda paling dominan adalah terjadinya gempa-gempa didalam tubuh Merapi, sehingga ada kemungkinan erupsi Merapi terjadi secara eksplosif (memuntahkan isinya).

Ini didasarkan pada keadaan saat ini bahwa pada saat status sudah Siaga, Merapi belum juga membentuk kubah lava. Sebab dengan sudah t erbentuknya kubah lava, kemungkinan erupsi Merapi akan terjadi secara efusif (meleleh). Seperti yang terjadi saat erupsi 2006, waktu itu Merapi sudah membentuk kubah lava dan ada api diam pada saat statusnya dinyatakan siaga. "Parameter kami menaikkan status ke siaga saat ini adalah berdasarkan meningkatnya kegempaan yang terjadi. Aktifitas kegempaan Merapi kali ini, jauh lebih tinggi dibanding saat 2006," imbuh Surono.

Erupsi Merapi secara eksplosif pernah terjadi tahun 1930-1931. Saat itu, Merapi memuntahkan seluruh isi perutnya dengan jarak luncur sangat jauh. Namun, Surono menegaskan pihaknya belum bisa memastikan apakah erupsi Merapi kali ini akan terjadi secara eksplosif atau efusif. Sebab, tanda-tanda terjadinya letusan secara eksplosif, salah satunya adalah terjadi penggembungan tubuh Merapi (deformasi) di segala sisi. Sedangkan yang terjadi saat ini, deformasi hanya didominasi pada tubuh Merapi di sisi Selatan. (nis)


SLEMAN -- Isu yang menyebutkan sudah muncul titik api diam di Merapi pada Sabtu (23/10) pukul 00.00 belum bisa dipastikan kebenarannya. Pasalnya,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News