Senam Nusantara

Oleh: Dahlan Iskan

Senam Nusantara
Foto: Disway

Saya salah: kok saya pakai baju lengan panjang. Dokter Terawan harus menaikkan lengan baju saya sampai dekat ketiak. Tidak berhasil. Terlalu ketat.

"Tidak apa-apa. Disuntikkan di sini saja," katanya. "Ini tidak harus disuntikkan di otot. Di sini juga boleh," katanya. "Di sini" yang dimaksud adalah delapan sentimeter di atas tekukan siku.

Semula, saya mengira penyuntikannya sangat pelan. Mirip memasukkan sel dalam stemcell. Ternyata tidak. Cepat sekali. Seperti suntik biasa.

Selesai.

Saya harus menunggu di ruang sebelah selama 30 menit. Untuk melihat apakah ada reaksi negatif yang perlu diantisipasi.

Tidak ada. Saya langsung bisa pulang.

Namun, saya tertahan agak lama di situ. Saya diajak ngobrol panjang oleh Pak Nyala dan Bu Silvi. Saya juga harus menunggu rombongan dari Surabaya selesai salat Asar di musala.

Saya ingin melihat rombongan itu berangkat kembali menuju Surabaya --lewat jalan tol.

Terawan memilih tidak menanggapi itu. Ia tahu semua jawabnya dan heran mengapa ada pandangan seperti itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News